Astaga, baru kali ini sepertinya gua berhadapan dengan cewek yang berani menutup teleponnya saat gua hubungi. Gua memandang layar hp menekan tombol telepon berwarna hijau; (redial). Nggak sampai tiga kali nada sambung berbunyai, terdengar kembali suara Nagita di ujung sana kali ini suaranya tidak lagi serak.
"Apa lagi..?, kalo masih mau marah-marah, gua tutup nih..."
"Lagi ngapain lo...?"
"Lagi telvon...."
"Ooh...., kirain lagi nonton tipi..."
"Gue nggak punya tv..."
"Eh...., ada kerjaan nggak...?"
"Ada, besok senen..."
"Maksudnya hari ini...."
''Sekarang....?"
"Iya, sekarang...''
"Nggak ada..."
Gua menangkap perubahan suara Nagita dari awalnya bernada agak jutek sekarang mulai lembut. Sedikit terbata-bata gua berkata;
"Mmm...GI.., mau jalan nggak...?"
"..."
''Hallo Nagita..."
"IYa"
"Mau nggak...?"
"Sama siapa..?"
"Ya sama gua..."
"Kemana?"
"Ya kemana kek..."
"Mmm..." (Terdengar keraguan di nada bicaranya)
"Gua jemput ya...."
"Emang lu tau rumah gua...?"
"Nggak..''
"Trus lu mau jemput di mana...?"
"Yaudah sms deh alamat lo..."
"Nggak usah, ketemuan di depan kantor aja...!!"
"Hah..? di depan kantor? ko...?"
"Yaudah kalo nggak mau..., gue mau tidur..."
"ehhh....iya, iya depan kantor, setengah jam lagai ya..."
"Iya.."
Gua mengakhiri panggilan dan bergegas lari ke kamar untuk bersiap-siap. Beberapa menit kemudian gua sudah bersiap dengan motor sport kesayangan gua.
"Afi..."
Terdengar suara Tiara berteriak dari dalam, kemudian sambil berlari dia menghampiri gua.
"Jadinya ke hotel mana...?"
Gua melongo mendengar pertanyaan Tiara, apa jadinya kalo Bapak atao Ibu denger. Bisa-bisa gua disangka mau cek-in beneran. Gua mengacungkan jari tengah ke arah Tiara kemudian langsung ngeloyor pergi.
Dua puluh menit berikutnya, gua sudah berada di depan kantor. Gua memelankan laju motor gua sambil memperhatikan orang-orang yang sedang berdiri menunggu angkutan umum sambil berusaha mencari-cari sosok Nagita disana. Gua sempet putus asa saat sudah hampir melewati depan kantor, karena gua nggak ada sosok Nagita di sana, guapun berhenti di sisi jalan memarkirkan motor dan duduk diatasnya sambilmenyulut sebatang rokok. Tiba-tiba ada seorang perempuan berjalan gontai ke arah gua, perempuan cantik, nggak nggak, dia bukan cuman cantik tapi super cantik dengan memakai cardigan warna biru daleman kaos bergaris hitam putih horisontal dipadu dengan celana pendek sdikit di atas lutut berwarna putih serta rambutnya di kucir.
"Payah lu, gua panggil-panggil tadi..."
"..."
Gua hanya terbengong-bengong memandangi Nagita, bukan hanya bengong, tapi gua 'terpesona' dibuatnya.
"woy..., gue panggil-panggil tadi..."
"Hah.. emang lo dimana?"
"Disitu, dideket halte..."
Nagita menunjuk halte yang terletak persis di depan kantor. Entah kenapa gua bisa nggak melihat sosok secantik ini tadi. Mungkin karena gua terbiasa dengan Nagita yang menggunakan kemeja, blazer dan rok sehingga 'pangling' saat dia memakai kaos dan tampil casual.
"Lu nggak bawa tas...?"
Gua bertanya ke Nagita sambil memperhatikan sosoknya dari atas ke bawah.
"Tas? buat apaan...?"
Nagita balik bertanya. Gua cuma mengangkat bahu sambil menggeleng. Biasanya perempuan yang gua ajak jalan pasti ribet sendiri dengan barang bawaannya, entah itu tas dilengan kiri, hp segede gaban digenggam di tangan kanan dan tentengan-tentengan lainnya yang berguna untuk mendukung 'kemodisan' mereka. Tapi, Nagita... dia nyaris nggak membawa apa-apa, kecuali...., nggak ada, dia sama sekali nggak menenteng apa-apa.
"Emangnya kita mau kemana sih, Raf....?"
"Udah naek, jangan bawel..."
Nagita naik ke jok belakang, sambil menepuk punggung gua.
"Mau kemana...? gue nggak bawa dompet nih...."
"Lu udah makan...?
"Udah, tadi..."
"..."
"Tapi kalo di traktir, gue mau makan lagi..."
"Yaudah kalo gitu kita makan..."
Guapun melajukan motor gua mengarah ke daerah Blok-M
--------------------------
Malam itu, sebuah malam yang gua nggak pernah sangka sebelumnya. Sebuah final, dimana gua mengobrak-abrik sendiri tatanan hidup yang sudah gua buat. Sebuah malam yang mengakhiri dominasi perfeksionisnya gua. Sebuah malam dimana gua bisa tersenyum tanpa beban saat memandangi perempuan cantik di hadapan gua, yang sedang menikmati roti bakarnya yang sedikit gosong.
"Lu ngajak gue makan, tapi elu nggak makan...Aneh..."
"Nggak, gua nggak laper..."
"Kalo nggak laper kenapa ngajak gue makan...?"
Nagita bertanya sambil memotong roti bakarnya menjadi bagian-bagian kecil.
"Gi...lu serius nggak punya tipi?"
"Ah, ngalihin pembicaraan..nggak asik.., eh..., ini beneran lu yang bayar kan...?
Gua mengangguk sambil tersenyum melihat dan mendengar tingkah Nagita yang semakin lama semakin menggemaskan.
"Mas..mas, jus jeruknya satu lagi"
Nagita mengangkat tangannya sambil menoleh ke arah penjual yang masih sibuk melayani pesanan lain.
"Gue emang nggak punya tv..."
"Bohong, masa jaman sekarang ada orang nggak punya tipi..."
Nagita tersenyum mendengar perkataan gua, dia menyeruput jus jeruknya kemudian berusaha menelen roti yang sepertinya kurang di kunyah.
"Raf..., mayoritas penduduk indonesia itu suber informasinya dari tv. Tapi sayangnya kwalitas acara tv tuh kebanyakan nggak bermutu..."
"Ooh..., jadi itu alasan lo nggak punya tipi...?"
"Nggak juga sih, sebenernya karena emang gue nggak punya duit...."
"Emang lo tinggal sendiri? bokap nyokap lo?"
Nagita sedikit tersedak mendengar pertanyaan gua, ada yang berubah dari wajahnya. Gua menatap mata birunya yang berbinar, mata yang masih menyembunyikan sebuah cerita. Gua sadar kalo pertanyaan gua barusan membuatnya nggak nyaman. Dengan segera gua mengeluarkan dompet dari saku celana dan bersiap untuk membayar.
"Mas berapa?"
"Eh..., jus jeruk gue yang satunya aja belum dateng..."
"Udah di bungkus aja..!"
Kemudian gua menarik tangan Nagita keluar dari warung tenda itu dan berjalan pelan menuju di mana motor gua terparkir. Terdengar sebuah gumam keluar dari bibir Nagita, gua mendengarnya, sebuah nada dari 'I live my life for you' nya fire house.
"Suka fire House...?"
"Hah..., Fire house..?"
"Itu yang lo nyanyiin barusan...., I live my life for you"
"OH, itu yang nyanyi namanya fire house, gue suka lagu sama nadanya....., tadi siang gua denger dari hp lu..."
"Ooh, kirain lu suka juga sama fire house..."
"Eh, sekarang kita pulang nih?"
"..."
"Raf... kita pulang?"
Nagita bertanya sambil menarik kaos gua. Gua hanya terdiam. Gua ragu apa harus mengatakan ke Nagita malam ini kalo gua jatuh hati padanya. Dan kalo iya, apa malam ini waktu yang tepat, apa ini saat yang tepat?. gua terus berjalan sampai ke motor, kemudian gua langsung naik ke motor dan di ikuti Nagita sambil memegang plastik bungkusan jus jeruk.
---------------------------
Gua mengendarai motor sambil melaju dari arah melawai menuju ke arah bintaro. Tepat di depan sebuah gereja, tetesan air jatuh menerpa kaca helm gua, hujan turun. Gua menepikan motor di depan ruko, persis di sebrang gereja. Hujan turun cukup lebat dan gua nggak bawa 'raincoat'. Gua memandang Nagita yang tengah berdiri bersedekap di sebelah gua, kedinginan.
"Dingin?"
"Menurut lu...?"
Gua tersenyum kemudian melepas jaket kulit gua dan memberikannya pada Nagita. Awlnya dia menolak, tapi gua tetep menyodorkan jaket tersebut pada Nagita. Akhirnya meraih dan mengenakannya.
Gua mengusap lantai teras ruko dengan tangan kemudian duduk. Nagita melakukan hal yang sama. Kemudian kami berdua, terduduk dalam diam, sama-sama memandangi tetesan hujan yang menghujam plataran parkir ruko tersebut.
Gua mengusap wajah dengan kedua tangan, kemudian melirik Nagita yang masih duduk terdiam memandang ke depan, tatapannya kosong.
"Nagita..."
"Ya.."
Nagita menjawab tanpa menoleh, tatapannya masih terlihat kosong.
"Gua suka sama lo...."
Tumben dikit banget lanjutannya mba, saya masih minat baca cerbung mba kok. Jadi mba es harus semangat yah saya yakin banyak yang nunggu juga mba
BalasHapusAduuh romantis bnget crtanya sist..ttep ditggu lho klnjutannya..smngatt ya sist bkin lnjutan crtanya..pokoknya ttep dtggu bnget..thx u😉😉
BalasHapuswowww mau tau respon nagita
BalasHapusraffi langsung gaspol
gak pake lama
Cepet2 di next ya (y)
BalasHapusHalooo ini nextnya kpan yaa diupload? Please donk lnjutin crtanya..
BalasHapusHalooo ini nextnya kpan yaa diupload? Please donk lnjutin crtanya..
BalasHapus