Selasa, 20 Oktober 2015

PART 2


"Gila songong banget tu orang...!" 

gua membanting ransel ke atas meja kerja kemudian gua duduk di kursi sambil terus mengerutu.

"kalo cowo udah gua sikat tu orang.." 
                                                                                                  
 irwan salah satu rekan kerja yg sedari tadi manggut-manggut memperhatikan gua pun angkat bicara

"kenapa sih lo? pagi-pagi udah ngedumel aja..." 
                                                                  
 gua menyandarkan kepala ke kursi sambil memandang langit-langit  sambil meletakan kedua telapak tangan di atas dahi
.
"gila...tadi di lift ada cewe songong banget wan...!"
"songong kenapa?" irwan menggeser kursinya mendekat ke gua.
"di lift, dia triak-triak ke gua , eh sampe di luar dia nanya ke gua, tapi nanyanya
 nyolot gitu..."

 gua sedikit menjelaskan kronologis di lift tadi kepada irwan. dia cuman manggut-mangut gak jelas sambil bergumam "hemmm" . Dan awal hari ini , pagi gua berantakan total, cewe  di lift itu sukses bikin mod gua pagi ini 'hancur'.
----------------------------------------------

jam dinding di kantor menunjukan pukul 11.50 siang, gua membereskan meja kerja sebelum keluar untuk makan siang.Gua terbiasa rapi,gua menata meja kerja sedemikian rupa supaya keliatan rapi,tidak ada tempelan catatan-catatan yg di tulis pada post-it warna-warni yg di tempel di layar monitor,tidak ada kertas berserakan di mejasemua teratur rapi dan bersih. Saat akan berdiri meninggalkan meja, ada suara yg memangil nama gua 'suara bu Tia'

"fi..fi...rafi..."

gua mnoleh, gua melihat wanita paruh baya berkacamata sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah gua. disampingnya berdiri cewe songong tadi pagi memandang lurus ke arah gua. gua mengangkat bahu, pasang muka heran kemudian mengetuk-ngetukan jari di atas jam tangan gua memberi isarat pada bu tia bahwa sekarang udah jam istirahat. bu Tia menangkap isarat gua lalu dia 'menggeleng-gelengkan kepalanya' kemudian berjalan menghampiri gua,tentu saja di ikuti cewe songong tadi
.
"ada apa bu..? udah jam makan siang, saya laper berat nih bu...!"
"nggak cuman betar aja, ini kenalin karyawan baru. dia nanti di tempatin di bagian
'legal' , tapi selama probation tiga bulan dia sama kamu dulu sekalian belajar
 import..."

bu tia membuka telapak tangannya ke arah cewe songong yg berdiri di sampingnya memberi isyarat agar kami saling kenalan, cewe songong itu menyodorkan tangannya gua memandanginya dari atas ke bawah agak lama lalu menyalaminya.

"hai, saya nagita...!"

gua menganggukkan kepala dan melepas salaman sambil berkata pelan "rafi"
"nah nagita, mulai besok kamu langsung ke sini  ya...."
bu tia berbicara ke arah nagita yg kemudian di jawab dengan anggukan kepala, kemudian bu Tia pergi meninggalkan kami yg masih sama terdiam.gua sedikit berlari mengejar bu Tia dan berbicara sambil berjalan di sebelahnya.
" sorry bu, tuh anak duduk di mana? meja di sini udah penuh semua?"
"ya sementara semeja dulu sama kamu,  meja kamu kan gede, nanti saya suruh
 orang cari meja kosong buat dia"
"what the,,,,,,"

belum selesai gw ngomong bu tia udah melotot ke gua kemudian berlalu sambil bilang
"be nice"

gua pun berbalik menuju ke arah meja gua , menggambil jaket yg tergantung di sandaran kursi lalu pergi meninggalkan nagita yg masih bengong berdiri disamping meja gua.

"eh....mau makan siang ya"  nagita ngomong sambil berlari kecil mengejar gua
"enggak gua mau ngacak-ngacak sampah"
"idih gak berpendidikan banget sih jawaban lu..."

gua menghentikan langkah gua kemudian menoleh ke arah nagita

"emang apa perduli lo, gua mau kemana? gua mau makan siang kek,
 mau makan ati kek, maumakan beling kek... ngapain lo pake nanya-nanya..."
"loh,  gua kan nanya baik-baik kenapa lu sewot...?"
"nah itu bisa nanya baik baik, tadi pagi kenapa gak gitu?"
"oh, lu marah gara-gara tadi pagi... ya udah gua minta maaf..."

nagita kembali menyodorkan tangannya,gua memandang tangan tersebut sekilas kemudian menatap wajahnya. dalam hati gua berfikir kalo gua memaafkannya sekarang, sebagai laki-laki gua merasa kalah,harga diri gua bakal hilang di mata dia dan itu gak boleh terjadi. gua mengabaikan tangannya yg masih menggantung, kemudian gua ber buru-buru masuk kedalam lift yg masih terbuka.nagita berlari kecil menyusul gua, dan hebatnya dia bisa menyelinap di sela pitu lift yg hampir menutup, kemudian berdiri di samping gua.

"oke, kalo lu gak mau maafin gua, ngak masalah...."

dari dinding lift yg terbuat dari kaca gua bisa melihat kalo dia sedang menggerutu, sambil memonyong-monyongkan bibirnya. Gua akui kalo cewe ini memang manis, nggak..nggak...., dia bukan cuma manis, tapi dia juga cantik, walopun dia gak terlalu tinggi dan bodinya gak seperti model tapi dia tetap terlihat memukau dengan wajahnya yg oval, matanya yg indah, bibir mungilnya sungguh terasa cocok dengan rambutnya yg sebahu. dan dengan gayanya yg feminim dengan kemeja putih dan rok span berwarna hitam tapi tetap terlihat sporty dengan balutan jam tangan 'Baby-G' warna biru di tangan kirinya.seandainya, dia tadi pagi gak buat masalah sama gua mungkin sekarang gua sedang merayunya buat bisa makan bareng sama gua. saat pintu lift terbuka gua langsung berjalan keluar sambil memakai jaket gua kemudian berjalan kearah pintu bastment,gua lirik nagita masih berlari-lari kecil mengikuti gua

"eh raf... lu mau makan di mana..?"
"what... lu manggil gua apa"

gua menghentikan langkah gua, mendengar pertanyaan dari nagita, bukan pertaanya yg jadi soal, tapi pengunaan panggilan nama gua ygterdengar asing di telinga gua.

"nama lu rafi kan, makanya gua panggil raf...."
"pangil yg lengkap 'rafi' kalo gak pangil 'afi'..."
" afi, akademi fantasi indonesia , udah kaya ajang pencarian bakat aja.... hahahaha"
"terserah"

kemudian gua berjalan ke arah  warung tenda yg berjajar rapi di tepian jalan menuju ke perkampungan warga di belakang kantor,siang itu cuaca sedikit gerimis di sertai suara petir yg sahut-sahutan.gua masuk ke warung tenda yg yg brjualan pecel ayam dan pecel lele. di ikuti nagita yg selalu mengikuti gua dari atas tadi gak pernah selangkah pun jauh dari gua.

"eh mas rafi mau makan mas" 

ucap pak ujang penjual nasi pecel ramah menyapa gua yang baru saja mau duduk di bangku kayu panjang
"ya kalo gua ke sini pasti mau makan lah pak,masa mau ngacak ngacak sampah sih"   jawab gua sekenanya, orang-orang langsung melihat ke arah gua. gua plototin aja mereka

"apa? belum pernah lihat orang kesel...."

seketika orang-orang yg tadinya ngeliatin gua langsung memalingkan muka dan nglanjutin makan.

"pecel ayam satu pak, nasinya setengah sama es teh manis..."

gua mulai memesan , kemudian duduk di kursi.

"pak, pecel lelenya ya satu...."

nagita mengangkat telunjuknya , kemudian duduk di sebelah gua.

"eh , emangnya lu lagi kesel sama siapa sih raf..?."
gua pun menengok ke arah nagita

"menurut lu, gua kesel sama siapa...?
"hmmm, bentar..bentar sama bu tia ya...?

gua mengangkat ke dua tangan sambil mengepalkanya dan sedikit menggeram,nggak menjawab hanya menggerutu

" Arghghgh .. oh my gosh.... oh my plase....save me"

kemudian siang itu hujanturun,gua menikmati pecel ayam yg sepertinya gak ada rasanya 'hambar' sementara di sebelah gua duduk cewe yg sedang menjilati jarinya bekas sambel pecel setelah menghabiskan satu ekor lele goreng.jam menunjukan pukul 12.50 siang,dan lengkap sudah hancurnya mud gua hari ini.
------------------------------
~back to office~

"eh raf, emang kita ngimport barang apaan sih..?" nagita bertanya membuka keheningan, dia duduk di bangku yg di ambil dari ruang meating.

"lho, lu nglamar kerja di sini tanpa tau backgraund perusahaanya? aneh...."
"yeee, gua tau, tapi detail importnya kan gua belum tau..."
"ni perusahaan kan distributor makanan,jadi gak produksi sendiri. menurut lu kita
 ngimport apaan...?"
"makanan"
"nah itu lu tau ngapain nanya....?"
"ihh maksudnya,,,,"

belum selesai nagita ngomong, gua ngambil kertas dari tempat sampah lalu mengulungnya dan gua lempar ke irwan yg lg asik main game di komputernya sambil menggunakan earphone. lalu irwan pun kaget lalu nengok ke arah gua sambil bertanya

"apa" tanpa suara
"nih bocah lu ajari regulasi BPOM dulu"
gua berkata ke irwan, kemudian menambahkan

"tuh, lu tanya-tanya masalah dokumen-dokumen BPOM aja  dulu sama irwan..."

tanpa banyak tanya nagita langsung mengeser kursinya ke meja irwan yg ada disebelah meja gua.
jam menujukan pukul 16.40 saat gua memutuskan mematikan komputer,membereskan meja kerja dan bersiap turun untuk pulang . di sebelah meja gua terlihat irwan sedang garuk-garuk kepala sambil menjelaskan beberapa dokumen yg berhubungan dengan perizinan  BPOM kepada nagita. gua tersenyum kecil sambil melewati dan menepuk pundak irwan.

"gua balik duluan ya"

irwan cuman mengangkat tangannya dan gua bergegas turun. didalam lift gua bertemu dengan bu Tia, ah kebetulan ada yg pengin gua tanyakan perkara penempatan nagita di departemen gua,kususnya semeja dengan gua.
"Bu, itu nagita ,buat 'legal' ko probationya di import sih...?
"kan import ada hubungannya dengan legal juga fi..."
"iya sih, tapi kenapa gak di bagian eksporta aja...?"
"traffic eksport kita kan rendah fi, mana bisa dia kalo di taro di situ emang kenapa
 sih? lagian tu cewe juga cakep kan bukannya seneng kamu?"
"ya...gimana ya"
"emang kenapa sih..?"

bu tia merubah mimik wajahnya menjadi sedikit serius, tadinya gua mau bilang kalo tu anak 'rese' dan 'gak asik' tapi gua urungkan karena takut mengurangi penilaian bu tia terhadap nagita.

"ngak apa-apa, bu.."
"oh ya fi, saya belum dapet meja kosong buat anak baru itu, sementara sama kamu
 aja dulu ya...."
"what, terus sampai kapan?"

belum selesai gua bertanya pintu lift sudah terbuka dan bu tia lngsung pergi ngeloyor ninggalin gua yg masih berdiri mematung di dalam  sampai pintu lift tertutup kembali....



                                                                                                 

1 komentar: